Udang galah memijah sepanjang tahun,
tidak mengenal masa kawin. Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari,
meskipun dapat berpijah pada siang hari. Udang galah yang siap pijah
dapat dilihat dari gonadnya dengan warna merah orange yang menyebar keseluruh bagian gonad sampai cephalotorax.
Sebelum memijah udang betina
terlebih dahulu berganti kulit (premating moult). Pada saat berganti
kulit ini kondisi udang lemah. Setelah pulih kembali terjadi pemijahan.
Pemijahan dapat dilakukan di kolam tanah, akuarium, bak beton atau
fibreglass dengan padat tebar 4 ekor/m².
Spermatozoa dari udang galah jantan akan tertampung, Spermatheca menunggu
saatnya telur keluar melalui melalui organ tersebut. Pada saat
perjalanan telur ke ovarium ketempat pengeraman inilah terjadi
pembuahan. Sesuai dengan sifatnya,
Perbandingan jantan dan betina
1:3. Selama pemijahan, induk diberi pakan pelet dengan kandungan protein
30 %sebanyak 5% per hari dari berat biomassa dengan frekwensi pemberian
pakan 4 kali sehari. Pemijahan berlangsung selama 21 hari.
Setelah dilakukan pemijahan
dipilih induk dengan telur berwarna abu-abu. Induk tersebut diberi
perlakuan dengan larutan Methylene Blue sebanyak 1,5 mg/liter, dengan
cara perendaman selama 25 menit.
Bak penetasan yang digunakan berukuran (1x1x0,5) m³
dengan media air payau bersalinitas 3 s/d 5 ppt. Padat penebaran induk
25 ekor per bak. Selama penetasan telur, induk diberi makan berupa
ketela rambat, singkong atau kentang yang dipotong kecil-kecil. Hal ini
untuk menghindari dampak negatif kualitas air.Pada suhu 28-30°C telur akan menetas dalam waktu 6-12 jam.
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/08/sistem-reproduksi-udang-galah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar