Pada
hewan yang hidup di perairan, organ kemoreseptor biasanya digunakan dalam
mendeteksi dan menyeleksi makanan yang berada di dalam air. Salah satu hewan
yang menggunakan organ kemoreseptornya untuk mencari dan menyeleksi makanannya
yaitu udang galah (Macrobrachium rosenbergii). Penggunaan udang ini
karena memiliki daya tahan hidup yang tinggi, dan memiliki antenulla yang
lengkap dan panjang.
Percobaan
ini menggunakan 3 perlakuan yaitu pemotongan antenulla pertama, pemotongan
antenulla kedua, dan tanpa pemotongan (sebagai control). Pemotongan antenulla
tersebut bertujuan untuk melihat pengaruh dari pemotongan antenulla ke 1, ke 2,
dan control terhadap reaksi udang pada pakan berupa pellet yang diberikan.
Pellet akan diberikan dibagian tengah akuarium agar pellet dapat menyebar
merata di dalam air akuarium sehingga memudahkan udang dalam responnya terhadap
pellet tersebut.
Dari
hasil percobaan, dapat diketahui bahwa adanya pengaruh terhadap pemotongan
antenulla pada udang terhadap pakan. Pada reaksi udang mengelilingi pakan,
diketahui bahwa pemotongan antenulla ke 1 tidak memberikan respon tetapi saat
pemotongan antenulla yang ke 2 udang memberikan respon. Ini dikarenakan antenulla
ke 1 udang mempunyai respon yang lebih tinggi dibanding yang kedua, sehingga
saat pemotongan antenulla ke 1 udang tidak merespon tetapi sebaliknya ketika
pemotongan antenulla ke 2 udang menanggapi respon. Untuk perlakuan kontrol,
udang memberikan respon yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan pada
pemotongan antenulla ke 2. Ini mungkin dikarenakan penangkapan respon mengalami
pembagian, antenulla yang ke 1 menanggapi respon pakan dan yang ke 2 menanggapi
respon yang lainnya misalnya suhu atau arus air sehingga melakukan proses yang
sedikit lebih lama.
Pengamatan
respon yang kedua yaitu melihatnya dalam menemukan pakan. Rata-rata udang lebih
cepat menemukan pakan ketika antenula ke 1 dipotong dan udang control
dibandingkan dengan udang dengan pemotongan antenulla ke 2.
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/laporan-fungsi-kemoreseptor-pada-hewan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar